Daripada Abu Hurairah r.a.d.
katanya bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda,
“Allah s.w.t.
berfirman: Sesungguhnya apa-apa yang akan Aku lakukan terhadap hambaKu adalah
mengikut sangkaan hambaKu terhadapKu, dan Aku bersamanya apabila dia
mengingatiKu. Jika dia mengingatiKu didalam hatinya maka Aku mengingati
dia didalam hatiKu, dan jika dian mengingatiKu dalam perhimpunan maka
Aku ingati dia dalam perhimpunan yang lebih baik (yakni jemaah para
malaikat yang maksum dan suci daripada segala dosa). Apabila hambaKu
mendekatiKu sejengkal, maka Aku dekati dia sehasta. Apabila dia
mendekati Aku sehasta, maka Aku dekati dia sedepa. Dan apabila dia
datang mendekati Aku dengan berjalan,
maka Aku dekati dia dengan berlari.”
Hadith Riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan
lain-lain
|
"Tiga perkara yg sesiapa memilikinya, maka dia memporelehi kemanisan iman. Allah dan Rasul-Nya lebih dikasihi olehnya daripada selain keduanya....dan tidak mengasihi seseorang melainkan krn Allah,dan dia benci utk kembali kekufuran sebagaimana dia di benci utk dilontarkan ke dalam api" [Riwayat al-Bukhari]
tarbiyah & dakwah....
"Tarbiyah bukanlah segala-galanya..tetapi segala-galanya bermula dengan tarbiyah"
(Yusuf Al-Qadrawi)
Monday, December 26, 2011
it's not mine...
Wednesday, December 21, 2011
who's know this meaning??
[H.R. Muslim]
Tuesday, November 29, 2011
i'm try it...
dah bersawang agaknya blog ni...lama sangat dah x update...
Saturday, September 10, 2011
Tuesday, September 6, 2011
Monday, September 5, 2011
tiada bicara
Monday, August 1, 2011
RAMADHAN KAREEM....
mohon kekuatan dr Mu Ya Allah agar Ramadhan kali ini
menjadikan ku b'untung....
Ramadhan Kareem
Monday, June 27, 2011
so soft....
Saturday, June 25, 2011
WARNING!!!!
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ (159) إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (160)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (161) خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ (162)
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.”.
dan kenapa juga Rasulullah juga menegaskan:
"Ballighu annni walau ayah": sampaikanlah meski hanya satu ayat....
Wednesday, June 22, 2011
Detik Kematian
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata,
“Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat perusak kelezatan-kelezatan, yaitu mati.”
(Hadits Hasan Shahiih; diriwayatkan Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban).
Al-Hasan Al-Bashry berkata,
“Kematian melecehkan dunia dan tidak menyisakan kesenangan bagi orang yang berakal. Selagi seseorang mengharuskan hatinya untuk mengingat mati, maka dunia terasa kecil di matanya dan segala apa yang ada di dalamnya menjadi remeh.”
Hamid Al-Qushairy berkata,
“Setiap orang di antara kita yakin akan datangnya kematian, sementara kita tidak melihat seseorang bersiap-siap menghadapi kematian itu.
Setiap orang di antara kita yakin adanya surga, sementara kita tidak melihat ada yang berbuat agar bisa masuk surga.
Setiap orang di antara kita yakin adanya neraka, sementara kita tidak melihat orang yang takut terhadap neraka.
Untuk apa kalian bersenang-senang? Apa yang sedang kalian tunggu? Tiada lain adalah kematian. Kalian akan mendatangi Allah dengan membawa kebaikan ataukah keburukan. Maka hampirilah Allah dengan cara yang baik.”
Syumaith bin Ajlan berkata,
“Siapa yang menjadikan kematian pusat perhatiannya, maka dia tidak lagi peduli terhadap kesempitan dunia dan kelapangannya.”
Ketahuilah bahwa bencana kematian itu amat besar. Banyak orang yang melalaikan kematian karena mereka tidak memikirkan dan mengingatnya.
Kalau pun ada yang mengingatnya, toh dia mengingatnya dengan hati yang lalai, sehingga tidak ada gunanya dia mengingat mati.
Cara yang harus dilakukan seorang hamba ialah mengosongkan hati tatkala mengingat kematian yang seakan-akan ada di hadapannya, seperti orang yang hendak bepergian ke daerah yang berbahaya atau tatkala hendak naik perahu mengarungi lautan, yang tentunya dia mengingat kecuali perjalanannya.
Cara yang paling efektif baginya ialah mengingat keadaan dirinya dan orang-orang yang sebelumnya, mengingat kematian dan kemusnahan mereka.
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata,
“Orang yang berbahagia ialah yang bisa mengambil pelajaran dari orang lain.”
Abu Darda’ berkata,
“Jika engkau mengingat orang-orang yang sudah meninggal, maka jadikanlah dirimu termasuk mereka yang sudah meninggal.”
Ada baiknya jika dia memasuki kuburan dan mengingat orang-orang yang sudah dipendam disana. Selagi hatinya mulai condong kepada keduniaan, maka hendaklah dia berpikir bahwa dia pasti akan meninggalkannya dan harapan-harapannya pun menjadi pupus.
Telah diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu, dia berkata,
“Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam memegangi kedua pundakku lalu beliau bersabda,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah di dunia seakan-akan engkau adalah orang asing atau seorang pelancong.”
(HR Bukhary dan Ahmad).
Ibnu Umar berkata,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau berada pada sore hari, maka janganlah menunggu sore hariny. Pergunakanlah kesehatanmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu.”
Dari Al-Hasan, dia berkata,
“Pendekkanlah angan-angan, buatlah ajal kalian ada di depan mata kalian dan malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu.”
(Diriwayatkan Ibnu Abid-Dunya)
Dari Abu Zakaria At-Taimy, dia berkata,
“Tatkala Sulaiman bin Abdul Malik berada di Masjidil Haram, tiba-tiba ada yang menyodorkan selembar batu yang berukir. Lalu dia meminta orang yang dapat membacanya. Ternyata di batu itu tertulis:
Wahai anak Adam, andaikan engkau tahu sisa umurmu, tentu engkau tidak akan berangan-angan yang muluk-muluk, engkau akan beramal lebih banyak lagi dan engkau tidak akan terlalu berambisi.
Penyesalanmu akan muncul jika kakimu sudah tergelincir dan keluargamu sudah pasrah terhadap keadaan dirimu, dan engkau akan menigngalkan anak serta keturunan.
Saat itu engkau tidak bisa kembali lagi ke dunia dan tidak bisa lagi menambah amalmu. Berbuatlah untuk menghadapi hari kiamat, hari yang diwarnai penyesalan dan kerugian.”
Monday, June 20, 2011
Valley Of The Wolves Palestine 2011 (English Subs)
Monday, June 6, 2011
Rabbani - Nawaitu
Monday, May 16, 2011
continue...ikhtilat...
Wednesday, April 13, 2011
BITAUFIQ WA NAJAH!!!!
Musim peperiksaan sudah mula terasa bahangnya....
Monday, April 11, 2011
mekarlah....
kekosongan amat dirasai...
kita minta bunga dan rama2..
tapi Allah bagi cactus dan ulat pada kita..
kenapa yang diminta..lain yang kita dapat...
lama masa berlalu..barulah kita nampak cactus yang berduri berubah menjadi bunga dan ulat berubah menjadi rama-rama yang cantik....
ulat= rama-rama
cactus= bunga
inilah kehidupan...
kadang-kadang kita rase kehidupan ini terlalu resah dengan ujian yang diberi..
namun hikmah disebaliknya, memberi kita 1001 hikmah yang semua orang x tahu..
kenapa??? ujian=tarbiyah(didikan) dari Allah..
coz Allah nak didik kita untuk menjadi yang baik kepada yang terbaik dan yang terbaik kepada yang lebih baik...
suka dikongsikan: "bahawa Allah itu sentiasa bersama dengan sangkaan hambanya"...
so..kita ni nak kenalah sentiasa bersangka baik denganNya walau apa pun ujian yang kita rasai...
be progress...to HIM (= qawie 2(kuat)
Tuesday, March 29, 2011
asam...garam...
namun natijah yang hadir...memberi kekuatan yang lebih terbaik...
moga Mardhotillah sentiasa bersama...(=
p/s: saje nk suggest...baca/cari buku: gambaran hidup 65 sahabat
Wednesday, March 16, 2011
IT'S HARD...
Saturday, February 19, 2011
please.....
Thursday, February 3, 2011
my love
Thats what exactly happened to Yusuf (in the story) rite?"
Saturday, January 29, 2011
positiff....positiff.....
setiap deria dan perasaan merupakan fitrah bagi kita sebagai seorang manusia...
- contact yang bukan ajnabi hanya bila keperluan
- bukan keinginan yang didorong oleh nafsu syahwat
- semua yang haram wajib ditinggalkan oleh semua orang islam,semua yang makruh seharusnya bagi mereka yang mengakui ingin mencintaiNYA. kerana masakan seorang yang mencintai DIA melakukan perkara yang DIA benci (perkara yg makruh), biarpun DIA kata x b'dosa melakukannya..
Friday, January 28, 2011
Saturday, January 15, 2011
empty....
Alangkah indahnya...jika jiwa setenang ini...tanpa ada gusar,kekosongan dan kesedihan.....
penerusan dakwah y dlakukn dr zaman Rasulullah hingga shbt, etc... & shbt2 R brterusan mlakukn dkwh dgn pnuh jiddiyah..bkn hanya krn smgt... dkwh xkn dpt bawa jauh klo tnpa keimanan & ktaqwaan...smgt mgkn akn hilang & luntur. tp, keimanan & ketaqwaan...bleh naik turun iman...tp, klo kita betul2 jga...& brdoa kpd-NYA utk mjga iman & taqwa... & insyaAllah DIA akn bntu untk kita brjaya duduk dlm lndsan D&T ni secara brterusan.....(atikah abd razak)
Ya Allah guide me to Ur love.....
NERACA MENILAI SESEORANG
Di dalam Islam, terdapat satu panduan di dalam kita membuat penilaian. Kita diajar untuk menilai seseorang Muslim berdasarkan kebaikan dan kesalahan yang dilakukannya secara adil. Oleh sebab itu, taaruf amat penting agar kita dapat mengenai hati budi dan jatidiri seseorang.Di dalam siri kali ini antara aspek penyebab berlakunya fitnah dalam sesebuah organisasi ialah NERACA MENILAI SESEORANG
Menilai seseorang berdasarkan seluruh hidupnya
Kita hendaklah menilai seseorang itu berdasarkan kepada keseluruhan, bukan berdasarkan satu peristiwa atau sebahagian kecil dari hidupnya. Selalunya, datang seorang yang sangat ghairah tentang ‘amal Islam, banyak bercakap dan mahu melakukan banyak perkara. Anda mengatakan dia seorang yang sangat berpotensi. Anda meninggikan dan cepat-cepat menaikkan tarafnya. Sebaliknya, ada seorang yang pada satu ketika melakukan kesilapan lalu anda terus merendahkannya.
Itu bukanlah satu tindakan yang wajar dalam menilai seseorang. Jalan yang selamat ialah kita menilai seseorang berdasarkan seluruh hidupnya, bagaimanakah ia secara umum. Kemungkinan terdapat satu dua perkara ganjil padanya, tetapi secara umum dia adalah lebih baik, dan itulah yang anda nilaikan. Pada satu masa seseorang boleh berlagak baik, sering ke masjid, bercakap tentang Islam dan dia menjadi pilihan anda. Anda terlupa bahawa sejarahnya terdapat kisah yang berbeza.
Terhadap seorang yang selama ini dalam keadaan yang baik, kemudian melakukan satu kesilapan, janganlah merendahkannya dan mengatakan dia sudah tidak berguna lagi. Lihatlah pada keseluruhan hidupnya, adakah padanya terdapat lebih kebaikan atau keburukan, itulah cara kita menilai.
Muslim terdahulu, apabila menilai seseorang dalam rijal hadith, mereka meninjau seluruh sejarah hidupnya. Hadithnya diterima atau tidak berdasarkan keseluruhan hidupnya.
Dalam sirah berlaku di mana golongan munafiqin menuduh Sayyidatina ‘Aisyah r.a. melakukan zina. Peristiwa itu bermula setelah tamatnya sebuah peperangan. ‘Aisyah duduk di dalam khemah bersama-sama rombongan. Satu masa ‘Aisyah pergi buang air kecil dan rantainya terjatuh. Sedang beliau cuba untuk mencarinya, rombongan Rasulullah itu tidak menyedari ketiadaan ‘Aisyah lalu berangkat pulang ke Madinah. Rasulullah SAW biasanya menyuruh seorang sahabat tinggal di belakang untuk memastikan tiada lagi yang tercicir. Kali ini sahabat yang bertugas ialah Safwan. Sedang dia mencari-cari apa-apa yang mungkin tertinggal, dia bertemu dengan ‘Aisyah. Lalu dia membenarkan ‘Aisyah naik untanya dan dia sendiri berjalan di hadapan.
Apabila mereka tiba di Madinah, golongan munafiqin menyebarkan fitnah bahawa ‘Aisyah tinggal di belakang bersama Safwan dan melakukan perbuatan sumbang. Beberapa orang Islam sendiri turut mengulang tuduhan orang munafiq itu seperti Mistah dan Hassan bin Tsabit, penyair yang terkenal itu. Hassan biasa menghasilkan syair yang sangat baik dalam mempertahankan Islam atau menentang kufur. Dia telah berperanan dalam masyarakat yang memberi nilai yang tinggi pada syair. Syair sangat berpengaruh hingga dapat mengubah satu-satu keadaan.
Hassan sangat berpengaruh tetapi terjebak dalam satu kesilapan, iaitu mengulang tuduhan yang dibuat oleh munafiqin. Tuduhan yang palsu seperti ini dalam Islam adalah satu dosa yang besar dan dihukum 100 kali sebatan. Setelah sekian waktu berlalu, turun ayat Al Quran mengatakan ‘Aisyah tidak berdosa. Rasulullah SAW menghukum mereka yang telah menuduh ‘Aisyah termasuk Hassan.
Satu ketika anak saudara ‘Aisyah, ‘Urwah bin Zubair Al Awwam, telah berkata mengenai Hassan dan melahirkan rasa marahnya. Tetapi ‘Aisyah sendiri menjawab:
“Anak saudaraku, biarkanlah dia. Dia pernah membela Rasulullah dengan syairnya.”
Begitulah cara ‘Aisyah melihat pada Hassan. Keseluruhan hidupnya adalah mulia, tetapi satu ketika dia melakukan kesilapan, namun itu bukan alasan untuk merendahkannya. ‘Aisyah telah membela Hassan ketika dia dicemuh oleh anak saudaranya.
Sekiranya ada seorang saudara kita yang telah melakukan jihad yang baik pada Islam tetapi kemudian melakukan beberapa kesilapan. Anda tidak terus menolak dan merendahkannya. Maafkanlah dia atas kesilapan itu berdasarkan sejarah hidupnya. Kemudian datang pula seseorang dan anda tahu bahawa seluruh sejarahnya mengandungi keburukan. Tunggulah sehingga dia benar-benar baik sebelum memberi jawatan dan meletakkannya hampir pada anda.
Kesimpulan
Di dalam organisasi, kita ada kayu ukur untuk menilai. Kesilapan kita di dalam menilai akan merosakkan organisasi seluruhnya.
Wednesday, January 12, 2011
Bersemangatlah!!!
sedikit coretan untuk dikongsi.....